Seputar Memasak Dengan Tungku dan Kayu Bakar

Image courtesy of kompasiana.com
Definini dari tungku itu sendiri adalah alat yang dirancang sebagai tempat pembakaran sehingga bahan bakar dapat digunakan untuk memanaskan sesuatu, secara sederhana tungku biasanya terbuat dari susunan batu atau bata yang disusun sedemikian rupa sehingga panas dapat terkumpul dan tidak membahayakan penggunanya, dalam perjalannya tungku kemudian dibuat lebih modern dengan memanfaatkan tanah liat yang dicetak dalam berbagai bentuk kemudian dibakar supaya lebih praktis dalam penggunaan dan dapat dipindahkan tanpa merusak susunannya. Bahan bakar yang biasa digunakan untuk memanaskan sesuatu dari tungku ini adalah kayu bakar, baik itu kayu bakar sisa bangunan atau bekas yang sudah tidak terpakai lagi atau kayu bakar yang memang khusus untuk membakar, misalnya dari ranting pohon, pelepah batang daun kelapa atau pohon yang ditebang kemudian di potong-potong dalam ukuran tertentu. Untuk memperoleh kayu bakar orang biasanya mencari sendiri jika di sekitar tempat tinggal masih banyak pepohonan, atau membeli di pasar (biasanya sudah dalam bentuk ikatan dalam jumlah tertentu).





Proses Panjang yang Membutuhkan Kesabaran

Image courtesy of nasbahrygallery1.blogspot.com

Quote:Dilihat dari sudut pandang orang awam saja kita bisa melihat dan membayangkan bahwa memasak dengan tungku dan kayu bakar ini prosesnya lebih lama dibandingkan dengan menggunakan kompor, apalagi listrik, hal itu disebabkan karena memang api yang digunakan untuk memasak harus dibuat terlebih dahulu, dan itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, bisa dikatakan proses awal ini adalah penentu menuju proses selanjutnya, ada yang menggunakan minyak tanah sebagai pembantu supaya lebih cepat menyala, namun itu bisa mempengaruhi rasa dari makanan, dan ada juga yang menggunakan bantuan lain yang lebih alami, misalnya dengan memanfaatkan bahan yang mudah terbakar, contohnya kertas, daun kering atau serabut kelapa. Jika proses awal ini sudah dilalui maka proses selanjutnya adalah menjaga api supaya tetap menyala selama proses memasak, maklum saja, tungku tidak punya tombol otomatis seperti kompor gas atau alat pengecil seperti kompor minyak tanah. Dan itu harus tetap dilakukan selama proses memasak sampai selesai, sebuah proses panjang yang membutuhkan kesabaran, namun itu semua tentu ada hikmahnya, kalau mau enak ya harus usaha dulu


Quote:Quote:Berbagai Kendala Memasak dengan Tungku dan Kayu Bakar

Image courtesy of winnyasaari.wordpress.com

Quote:Seperti yang ane sebutkan diatas, memasak dengan menggunakan tungku bukan perkara mudah, sejak proses awalnya sudah sulit, namun itu masih belum seberapa, ada banyak kendala lain yang akan dihadapi, misalnya saja kayu yang digunakan harus benar-benar kering, jika stok kayu tidak ada kita harus mencari terlebih dahulu, belum lagi tempat yang digunakan untuk memasak harus tertutup dan minim angina supaya api tidak tertiup kemana-mana, api padam di tengah-tengah proses memasak juga sering menjadi kendala, dan jika terjadi seperti itu maka siap-siap kita harus meniup supaya api bisa menyala kembali, menium api bisa dilakukan secara langsung yakni dengan meniup ke arah tungku, atau bisa menggunakan alat yang terbuat dari bambu atau pipa bekas supaya lebih mudah dan aman, belum lagi kita harus berhadapan dengan asap dan harus tetap mengontrol api. Ane bisa jamin bahwa akan banyak orang lebih memilih menggunakan sesuatu yang praktis karena berbagai keribetan itu, apalagi bagi anak-anak sekarang, namun bagi yang sudah terbiasa mungkin itu bukan menjadi halangan dan justru akan mengasikkan, setidaknya ada pengalaman lain yang berbeda dan pernah dirasakan


Quote:Quote:Alasan Orang Masih Memakai Tungku dan Kayu Bakar
Quote:
1. Ketersediaan Bahan Bakar yang Melimpah

Image courtesy of kompasiana.com

Salah satu alasan utama mengapa orang masih menggunakan tungku dengan kayu bakar adalah karena ketersediaan kayu yang melimpah, ini mungkin bagi mereka yang berada diwilayah pedesaan atau dekat dengan hutan, kebun serta sawah, mereka tinggal mencari kayu yang disediakan oleh alam, misalnya dengan memanfaatkan ranting kering yang telah jatuh, serabut kelapa yang masih banyak, atau pohon-pohon yang sudah tumbang. Tentu saja bagi mereka ini lebih hemat, kalau ada yang gratis kenapa harus bayar

Quote:
2. Aroma Makanan yang Lebih Khas

Image courtesy of regional.kompasiana.com

Alasan lain mengapa orang masih menggunakan tungku dengan kayu bakar adalah masalah selera, apakah ini beneran atau cuma mitos ? setiap orang mempunya pendapat yang berbeda-beda, secara pribadi ane mengakui bahwa memang aroma yang tercipta dari pembakaran kayu akan terasa berbeda pada makanan yang dibuat, belum lagi tingkat kematangannya yang lebih baik jika dibandingan menggunakan kompor dan listrik, aroma makanan yang dihasilkan (terutama pada nasi) akan lebih menggugah selera dan akan semakin menambah kenikmatan dalam menyantap hidangan.

Quote:
3. Takut Menggunakan Kompor dan LPG

Image courtesy of penanies.blogspot.com

Alasan yang satu ini bukan sesuatu yang mengada-ada, masih banyak masyarakat kita yang takut menggunakan kompor dan Gas LPG untuk memasak, selain karena tidak tidak pernah menggunakan dan juga ada rasa ragu dalam menerima sesuatu yang baru, faktor banyaknya pemberitaan di media tentang tabung gas yang meledak juga bisa menjadi faktor penguat sehingga masih banyak orang yang takut untuk menggunakan kompor dan lebih memilih menggunakan Tungku dengan kayu bakar.



Quote:Quote:Pada Beberapa Masakan tertentu, Menggunakan Tungku adalah Pilihan

Image courtesy of detik.com

Quote:Meskipun jaman sudah maju dan berbagai peralatan yang ada untuk memasak sudah modern dan banyak macamnya, namun tungku tetaplah menjadi sebuah pilihan pada berbagai jenis masakan tertentu dan berbagai kondisi. Misalnya saja untuk makanan yang proses memasaknya membutuhkan waktu yang lama, (misalnya dodol, jenang, rendang, dan sebagainya) maka tungku adalah pilihan terdepan karena lebih hemat, belum lagi pada masakan yang membutuhkan wadah yang besar (misalnya memasak untuk orang banyak pada acara hajatan) maka tentu saja tungku akan lebih digunakan karena lebih kuat dibandingkan menggunakan kompor. Di beberapa pabrik makanan juga masih banyak yang menggunakan kayu dan tungku, (misalnya pada pabrik roti) hal ini disebabkan karena tingkat kematangan yang lebih baik dan juga masalah aroma seperti yang ane sebutkan diatas. Dari sini dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa keberadaan tungku masih sangat dibutuhkan, apalagi adat istiadat kita masih sangat lekat dengan kebersamaan dan masih banyak makanan tradisional maupun modern yang proses membuatnya masih membutuhkan tungku dengan kayu bakarnya.